Komunikologi: Jurnal Pengembangan Ilmu Komunikasi dan Sosial
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

38
(FIVE YEARS 38)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By UIN Sumatera Utara Medan

2621-8267, 2528-7583

Author(s):  
Yuli Indrianti
Keyword(s):  

<p>Catch Me Up! merupakan media online pertama di Indonesia yang mempopulerkan <em>e-mail newsletter</em> sebagai model baru sebuah berita media online, konsep dan inovasi yang ditawarkan memberikan kemudahan dan kebaruan dalam memperoleh informasi di tengah maraknya penggunaan smart phone dalam kehidupan sehari-hari. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaiamana<strong> </strong>e-mail newsletter Catch Me Up! membuat konsep dan inovasi baru dalam perkembangan media baru guna menciptakan media online yang lebih menarik minat baca anak muda, yang memiliki keunikan, dan memiliki sumber data yang valid sehingga dapat memerangi berita hoax dan disinformasi. Penelitian ini menggunakan metode studi kepustakaan dengan mengumpulkan beberapa artikel terkait e-mail newsletter, perkembangan teknologi dan media baru, inovasi media online serta mengumpulkan beberapa sumber penelitian dari website, video wawancara dan gambar mengenai e-mail newsletter Catch Me Up!.</p><p><strong>Kata-kata Kunci: </strong><strong> </strong>E-mail Newsletter; Inovasi Media Online; Perkembangan Media Baru; Catch Me Up!</p>


Author(s):  
Dewi Kurniawati

<strong>Abstrak</strong><p>Layanan keperawatan yang bermutu adalah layanan keperawatan yang senantiasa berupaya memenuhi harapan klien sehingga klien akan selalu puas terhadap pelayanan yang diberikan perawat. Pelayanan dan komunikasi yang baik dapat memotivasi pasien untuk segera sembuh ketika terkena penyakit. Pada masa pandemi Covid-19 sekarang banyak tenaga kesehatan (nakes) yang merawat pasien yang terjangkit penyakit akibat virus Covid-19. Para tenaga nakes tidak hanya merawat pasien secara fisik saja tetapi  juga perlu menjalin komunikasi dengan baik kepada pasien agar kondisi mental dari pasien juga dapat termotivasi untuk kembali pulih dari sakit. Tujuan dari penelitian ini yaitu menganalisis komunikasi terapeutik tenaga kesehatan dalam pemulihan pasien Covid di kota Medan dan Pekan Baru serta faktor-faktor pendukung dan penghambatnya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, data didapatkan dengan melakukan observasi dan wawancara informan secara mendalam. Informan dalam penelitian ini adalah tenaga kesehatan (NAKES) di kota Medan dan Pekan Baru yang akan dipilih sesuai dengan kriteria penelitian. Hasil penelitian menunjukkan bentuk komunikasi terapeutik dilakukan dengan memberikan dukungan psikologis agar memberikan rasa tenang dan percaya diri serta menumbuhkan keyakinan pasien untuk sembuh, menyentuh aspek perasaan supaya pasien lebih rileks dan nyaman untuk meningkatkan imunitas dan mempercepat proses kesembuhan pasien COVID 19. Faktor pendukung dari komunikasi terapeutik ini adalah komunikasi yang positif dari pihak keluarga pasien, sedangkan faktor penghambatnya yaitu banyaknya penerimaan berita negatif yang dapat memicu pikiran buruk pada pasien sehingga kesehatannya menjadi buruk kembali.</p><p> </p><p><em><strong>Abstract</strong></em></p><p><em>Quality nursing services are nursing services that always try to meet client expectations so that clients will always be satisfied with the services provided by nurses. Good service and communication can motivate patients to recover quickly when exposed to illness. During the Covid-19 pandemic, now many health workers (nakes) are treating patients infected with diseases caused by the Covid-19 virus. Health workers not only take care of patients physically but also need to establish good communication with patients so that the mental condition of the patient can also be encouraged to recover from illness. The purpose of this study was to analyze the therapeutic communication of health workers in the recovery of Covid patients in the cities of Medan and Pekanbaru as well as the supporting and inhibiting factors. This research is a qualitative research, data obtained by conducting in-depth observations and interviews with informants. Informants in this study are health workers (NAKES) in the cities of Medan and Pekanbaru who will be selected according to the research criteria. The results showed that the form of therapeutic communication was carried out by providing psychological support in order to provide a sense of calm and confidence as well as growing the patient's self-confidence to recover, touching the emotional aspect so that the patient was more relaxed and comfortable for activities. boost immunity. and accelerate the healing process of COVID 19 patients. The supporting factor for this therapeutic communication is positive communication from the patient's family, while the inhibiting factor is the large number of negative news receipts that can trigger bad thoughts in patients so that their health becomes bad again.</em></p>


Author(s):  
Vici Sofianna Putera ◽  
Dwi Agustin Nuriani Sirodj ◽  
Rizka Hadian Permana

Author(s):  
Farhan Walyudin
Keyword(s):  

<p>Untuk mencegah penyebaran virus covid-19 pemerintah melakukan berbagai upaya pencegahan, seperti mengeluarkan suatu kebijakan mengenai larangan mudi hari raya idul fitri 2021 agar penyebaran virus Covid-19 tidak mengalami pelonjakan seperti data Mudik 2020. Dalam hal ini pemerintah termasuk salah satunya Polresta Bogor Kota yang merupakan suatu Lembaga pemerintah yang memiliki unsur untuk melaksanakan tugas pokok di bidang keselamatan, keamanan, ketertiban dan penegak hukum menjadi tantangan bagi polisi khususnya Polresta kota Bogor untuk menjalakan surat edaran larangan mudik tersebut. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang dilakukan oleh Polresta Bogor terhadap larangan mudik hari raya idul fitri dalam upaya pencegahan Covid-19. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriftif kualitatif. Dengan menggunakan teknik purposive sampling dan teori yang digunakan adalah teori lasswell. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah strategi komunikasi yang dilakukan dengan menerapkan strategi komunikasi melalui tahapan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan berjalan efektif.</p>


Author(s):  
Edy Prihantoro ◽  
Susilowati Dyah K ◽  
Noviawan Rasyid Ohorella

<p><strong>Abstrak </strong></p>Prokrastinasi menjadi suatu fenomena baru di kalangan mahasiswa. Munculnya berbagai platform media sosial yang mudah diakses mempengaruhi mereka untuk menunda pekerjaan atau tugas utama mereka untuk kuliah dan mengerjakan tugas. Mereka sengaja melakukan prokrastinasi untuk sekedar melihat media sosial atau mengalihkan perhatiannya untuk berbagi cerita dengan mahasiswa lainnya. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh media sosial <em>Instagram</em> terhadap prokrastinasi akademik mahasiswa. Prokrastinasi semakin rentan terjadi pada mahasiswa yang sedang mencari jati diri dan kejenuhan belajar pada saat PJJ (Pendidikan Jarak Jauh) sebagai akibat pandemic covid 19. Metode yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif kualitatif dimana peneliti melakukan observasi, wawancara, dan dokumentasi terhadap 6 informan yang dipilih berdasarkan beberapa kriteria. Teori yang digunakan dalam penelitian adalah Teori <em>Uses and Gratification, </em>sedangkan paradigma yang digunakan dalam penelitian ini adalah paradigma konstruktivis. Hasil dari penelitian ini adalah menunjukkan bahwa <em>Instagram</em> adalah salah satu media yang menjadi pilihan mashasiswa dan berperan besar dalam timbulnya prokrastinasi akademik. Berbagai fitur yang menarik pada Instagram, kemudahan untuk mengakses Instagram, dan Kejenuhan mahasiswa saat PJJ sebagai dampak Pandemi Covid19, menjadi alasan yang paling kuat sehingga mendorong mahasiswa melakukan prokrastinasi akademik.<br /><p><em><strong><br /></strong></em></p><p><em><strong>Abstract</strong> </em></p><p><em>Procrastination is a new phenomenon among students. The emergence of various easily accessible social media platforms influences them to postpone their work or main tasks for college and doing assignments. They deliberately procrastinate to just look at social media or divert their attention to share stories with other students. This study was to determine the effect of Instagram social media on student academic procrastination. Procrastination is increasingly prone to occur in students who are looking for identity and learning boredom during PJJ (Distance Education) as a result of the covid 19 pandemic. The method used by the researcher is descriptive qualitative where the researcher conducts observations, interviews, and documentation of 6 selected informants. based on several criteria. The theory used in this research is Uses and Gratification Theory, while the paradigm used in this research is the constructivist paradigm. The results of this study indicate that Instagram is one of the media of choice for students and plays a major role in the emergence of academic procrastination. Various interesting features on Instagram, the ease of accessing Instagram, and student boredom during PJJ as a result of the Covid19 Pandemic, are the strongest reasons that encourage students to do academic procrastination.</em></p>


Author(s):  
Bella Shania Ardilla ◽  
Santi Delliana

<strong>Abstrak</strong><p>Pesan kesehatan kini bisa ditemukan di berbagai media, termasuk media sosial. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui alasan dan tingkat kepuasan yang dicapai oleh pengguna media (followers) ibu hamil @Temanbumil. 10 konten IGTV @Temanbumil yang memiliki viewer, like dan komen atau respon yang cukup banyak dari para followers @Temanbumil. Beberapa IGTV @Temanbumil tersebut memiliki 30.000–70.000 Viewers, 1.000–3.200 likes, beberapa komentar positif dan respon dari para followers @Temanbumil (pada tanggal 4/4/2020). Penelitian ini menggunakan teori <em>uses and gratification</em>. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, metode survey eksplanatif. Teknik sampling yang digunakan yaitu <em>purposive sampling</em>. Hasil penelitian menunjukkan bahwa motif di balik pengguna media IGTV @Temanbumil adalah kepuasan informasi dan bahwa pengguna media ibu hamil mendapat tingkat kepuasan tertinggi. IGTV @Temanbumil bisa memuaskan pengguna media ibu hamil. Informasi, identitas pribadi, integrasi sosial dan keterlibatan, dan hiburan adalah empat kategori. Kemudian untuk motif penelitian yaitu pengetahuan 3,55, identitas pribadi 3,31, kenikmatan 3,18, dan motif integrasi dan interaksi sosial 2,98 diperoleh hasil urutan. Motivasi informasi merupakan variabel yang paling kuat dan bernilai paling tinggi dalam variabel motif. Dalam situasi ini, informasi mendesak ibu hamil untuk mengikuti akun Instagram yang berfokus pada kehamilan IGTV @Temanbumil. Kesimpulannya bahwa motif dan kepuasan pengguna media berhubungan dengan IGTV @Temanbumil yang membahas tentang kesehatan kehamilan kategori tinggi.</p><p><em><br /></em></p><p><em><em><strong>Abstract</strong><br /></em></em></p><p><em><em>Health messages can now be found in various media, including social media. This study aimed to find out the reasons and the level of satisfaction achieved by media users (followers) pregnant women @Temanbumil. Ten @Temanbumil IGTV content with many views, likes, comments, or responses from @Temanbumil followers. Some of @Temanbumil's IGTVs have 30,000–70,000 Viewers, 1,000–3,200 likes, some positive comments and responses from @Temanbumil followers (on 4/4/2020). This study uses the uses and gratification theory. The paradigm used is positivistic with a quantitative approach. The method used is the explanatory exploratory survey method with the purposive sampling technique. The results showed that the motive behind @Temanbumil's IGTV media users was information satisfaction and that pregnant women media users got the highest level of satisfaction. Therefore, IGTV @Temanbumil can satisfy media users for pregnant women. Information, personal identity, social integration and engagement, and entertainment are the four categories. Then, the results obtained are sequences for the research motives, namely knowledge 3.55, personal identity 3.31, enjoyment 3.18, and the motive for integration and social interaction 2.98. Information motivation is the most potent variable and has the highest value in the motive variable. In this situation, information urges pregnant women to follow the Instagram account that focuses on pregnancy IGTV @Temanbumil. The conclusion is that the motives and satisfaction of media users are related to IGTV @Temanbumil, which discusses the high category of pregnancy health</em></em></p>


Author(s):  
Bernard Realino Danu Kristianto ◽  
Adra Ophira Goenawan

<p><strong>Abstrak </strong></p><p>Alur cerita yang dikemas dalam sebuah tontonan film tentunya menjadi modal utama keberhasilan film tersebut dalam menarik perhatian penonton. Dari berbagai genre yang ada, tidak banyak film drama Indonesia yang menggunakan alur mundur dalam penyajian ceritanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tahapan dramatik tiga babak film Story of Kale dan alur yang digunakan dalam mengemas cerita film <em>spin off</em> garapan sutradara Angga Dwimas Sasongko. Metode penelitian yang digunakan adalah deskripsi kualitatif untuk melihat secara mendalam struktur naratif dan unsur dramatis yang digunakan mulai dari tahap awal, tahap tengah dan tahap akhir. Analisis data pada objek penelitian ini menggunakan teknik analisis struktur naratif tiga babak menurut Syd Field. Hasil analisis penelitian ini menemukan bahwa alur mundur yang disajikan dalam film Story of Kale tidak menggunakan kaidah struktur naratif tiga babak. Penggunaan struktur tiga babak terlihat dalam urutan kronologis cerita film Story of Kale tahap awal, munculnya persoalan dan konflik. Penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan plot <em>flashback</em> dan teknik editing yang simultan dapat mengubah keseluruhan bentuk cerita naratif.</p><p><em><br /></em></p><p><em><strong>Abstract</strong><br /></em></p><p><em>This study discusses the narrative structure of the three-act film Story Of Kale by looking at the dramatic elements in the story presented. The purpose of this study was to determine the dramatic stages of the three-act film Story of Kale and the plots used in packaging the story of the spin-off film directed by Angga Dwimas Sasongko. The research method used is a qualitative description to see in depth the narrative structure and dramatic elements used starting from the early, middle and final stages. Analysis of the data on the object of this research uses the three-act narrative structure analysis technique according to Syd Field. The results of the analysis of this study found that the backward plot presented in the film Story of Kale does not use the rules of the three-act narrative structure. The use of a three-act structure is seen in the chronological order of the story of the early Story of Kale film, the emergence of problems and conflicts. This study concludes that the simultaneous use of flashback plots and editing techniques can change the overall form of the narrative story.</em></p>


Author(s):  
Akbar Mawlana

<p><strong>Abstrak</strong></p><p>Keberadaan komunitas literasi terus mengalami perkembangan. Secara kritis, komunitas literasi hadir untuk memajukan aktivitas literasi. Pada perkembangannya, kehadiran komunitas literasi bukan hanya berada di kota besar. Komunitas literasi semakin eksis di berbagai kota di Indonesia, salah satunya berada di Kabupaten Sumenep. Eksistensi dari komunitas literasi di Sumenep memiliki pengaruh yang signifikan, karena memiliki tujuan yang positif.  Namun, setiap masyarakat Sumenep memiliki cara pandang yang berbeda dalam menilai kehadiran komunitas literasi. Oleh karenanya, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui makna komunitas literasi bagi masyarakat kota Sumenep dalam pembangunan SDM. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan fenomenologi <em>constitutive</em>. Fenomenologi costitutive mengkonfigurasikan kesadaran individu berdaasrkan pengalamannya dalam ralitas sosial. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Pengambilan subjek penelitian menggunakan teknik <em>purposive</em>. Dengan begitu, subjek penelitian adalah masyaraka yang berada di kecamatan Kota Sumenep. Alasannya adalah kecamatan Kota Sumenep menjadi pusat dari berbagai aktivitas komunitas literasi di Sumenep. Perspektif teori dari Herbert Blummer mengenai interaksionisme simbolik menjadi alat analisa dalam fenomena ini. Dengan menggunakan teori Blummer diperoleh 3 makna komunitas literasi bagi masyarakat Kota Sumenep. Pertama, komunitas literasi bermakna sebagai tempat untuk melahirkan penulis. Kedua, bermakna membentuk kaum intelektual. Ketiga, memiliki makna sebagai tempat mempebaiki minat baca. Ketiga pemaknaan tersebut, terjadi melalui proses interaksi, melakukan penafsiran, dan membentuk objek sosial.</p><p><em><strong>Abstract</strong></em></p><p><em>The existence of the literacy community continues to develop. Critically, the literacy community exists to advance literacy activities. The presence of the literacy community is not only in big cities. literacy community increasingly exist in various cities in Indonesia, one wich in Sumenep regency. Excistence of  the literacy community in Sumenep has a significant influence, because it has a positive purpose. However, each Sumenep society has a different perspective in assesing the presence of the literacy community. Therefore, this study aims to determine the meaning of the literacy community for the peoplo of Sumenep in developing human resources. This research uses a qualitative method with a constitutive phenomenologyl. Constitutive phenomenolgy configures individual consciousness based on his experience in social reality. Data collection techniques using interviews, observation, and documentation. Taking research subjects using a purposive technique. The research subjects are people who are in the Sumenep City subdistrict. The reason is that sub-dictrict of Sumenep City is the center of various literacy community activities in Sumenep. Herbert Blummer theoretical perspective on symbolic interactionisme becomes an analytical tool in this phenomenon. By using Blummers theory 3 meaning of literacy community are abtained for the society of Sumenep City. First, the literacy community is meaningful as a place to give birth to writers. Second, it means forming inttelectuals. Third, it has meaning as a place to improve reading interest. Three meanings occur through the process of interaction, interpreting, and forming social objetcs. </em></p><p><em><br /></em></p>


Author(s):  
Hasni Suciwati

<p><strong>Abstrak</strong></p><p>Keterampilan membaca puisi ditentukan dari kemampuan atas pemahaman terhadap penguasaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Model pembelajaran kooperatif tipe TTW (<em>Think, Talk, Write</em>) merupakan salah satu model pembelajaran yang dianggap efektif. Tulisan ini akan membahas tentang pengaruh model pembelajaran Kooperatif tipe TTW (<em>Think, Talk, Write</em>) terhadap keterampilan komunikasi membaca Puisi siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia pada siswa kelas IV SD Negeri 023905 Binjai Utara. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas, IV SD Negeri 023905 Binjai Utara Tahun Ajaran 2018/2019 yang berjumlah 30 orang siswa yang terbagi dari 2 kelas yaitu kelas IV-A dan Kelas IV-B. Sampel dalam penelitian ini adalah seluruh anggota populasi atau sampel total yang berjumlah 30 orang siswa. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian inia dalah quasi eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TTW (<em>Think, Talk, Write</em>) dengan alat pengumpulan data yaitu Tes berupa LKS yang telah disiapkan oleh peneliti. Dari hasil penelitian yang dilakukan pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Konvensional memperoleh nilai rata-rata 59,50 dan pelaksanaan pembelajaran menggunakan model pembelajaran Kooperatif tipe TTW (<em>Think, Talk, Write</em>) memperoleh nilai rata-rata78,68. Berdasarkan analisis data hasil pengujian hipotesis menggunakan uji t diperoleh t<sub>hitung</sub>= -0,61613 &lt; t<sub>tabel</sub>= 1,7061 karena t<sub>hitung </sub>&lt;  t<sub>tabel </sub>sehingga <sub>Ho </sub>diterima dan <sub>H1 </sub>ditolak, maka dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran Kooperatif tipe TTW (<em>Think, Talk, Write</em>) tidak terdapat pengaruh yang signifikan terhadap peningkatan keterampilan menulis siswa dikelas IV SD Negeri 023905 Binjai Utara.</p><p> </p><p><em><strong>Abstract</strong></em></p><p><em>Poetry reading skills are determined from the ability to understand the mastery of good and correct Indonesian. The TTW (Think, Talk, Write) type of cooperative learning model is one of the learning models that is considered effective. This paper will discuss the effect of the TTW type cooperative learning model (Think, Talk, Write) on students' poetry reading communication skills in Indonesian subjects in fourth grade students of SD Negeri 023905 Binjai Utara. The population in this study were all fourth grade students of Public Elementary School</em><em> </em>023905<em>  </em><em>Binjai</em><em>, which amounted to </em><em>30</em><em> students divided into 2 classes namely class IV-A and Class IV-B. The sample in this study were all members of the population or a total sample of </em><em>30</em><em> students. The type of research used in this study is quasi-experimental using the TTW cooperative learning model (Think, Talk, Write) with a data collection tool that is a test in the form of LKS prepared by the researcher. From the results of the research carried out the implementation of learning using the conventional learning model obtained an average value of 59,50 and the implementation of learning using the TTW cooperative learning model (Think, Talk, Write) obtained an average value of 78,68. Based on the analysis of the results of hypothesis testing using t test obtained t<sub>count</sub>= -0,61613&lt;t<sub>table</sub>= 1,7061 because t<sub>count</sub>&lt;t<sub>table</sub>so that Ho is accepted and H1 is rejected, it can be concluded that the TTW cooperative learning model (Think, Talk, Write) is not there is a significant effect on improving writing skills of students in class IV </em><em>0</em><em>23905 Binjai</em> <em> Public Elementary School </em><em>Binjai</em><em></em>.</p><p><em><br /></em></p>


Author(s):  
Afandi Afandi ◽  
Jimmy Prawira Samudra ◽  
Sherley Sherley ◽  
Veren Veren ◽  
Wisely Liang

<p><strong>Abstrak</strong></p><p>Bentuk memasarkan pengiklanan yang melibatkan pihak lain untuk mendukung dan mempromosikan sebuah produk atau jasa disebut <em>endorse. Endorse </em>adalah salah satu bentuk <em>digital marketing</em> yang marak diminati dan dinilai lebih besar pengaruhnya dibandingkan dengan pemasaran melalui media televisi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh <em>endorsement influencer</em> Instagram terhadap keputusan pembelian pada generasi Z, yang kami fokuskan pada faktor kepercayaan, faktor citra merek, dan faktor <em>influencer</em>. Variabel citra merek, <em>influencer</em> Instagram, dan kepercayaan adalah variabel independen dan variabel keputusan pembelian adalah variabel dependen. Penelitian dilakukan pada generasi Z di Kota Batam dengan menggunakan metode pengambilan sampel <em>Cluster-Dispropotional-Random </em>dengan total sampel sebanyak 149 responden. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode pengambilan data dilakukan dengan membagikan kuesioner secara online dengan <em>platform </em>yaitu Google Form. Semua analisis data dilakukan menggunakan aplikasi SPSS 25. Untuk uji hipotesis digunakan uji regresi. Ketiga faktor yaitu kepercayaan, faktor citra merek, dan faktor influencer mempengaruhi <em>endorsement influencer</em> Instagram terhadap keputusan pembelian pada generasi Z. Penelitian membuktikan bahwa generasi Z tetap mempertimbangkan faktor kepercayaan, faktor citra merek, dan faktor influencer dalam keputusan pembeliannya walaupun telah dilakukan <em>endorsement</em> oleh <em>influencer</em> Instagram. Dengan mengetahui hasil penelitian ini, kami harap penelitian ini dapat dijadikan pengetahuan dan bahan pertimbangan bagi pemilik usaha untuk mengatur strategi bisnis, sasaran konsumen, dan memaksimalkan keuntungannya.</p><p><em><strong><br /></strong></em></p><p><em><strong>Abstract</strong><br /></em></p><p><em><em>One type of advertising promotion that uses other parties to support and market a product or service is called endorsement. Endorsement is a form of digital marketing that is in great demand and is considered to be more effective than advertisements through television. The purpose of this study was to discover the influence of Instagram influencer endorsement on purchase decision in generation Z, which we focused on trust factor, brand image factor, and influencer factor. The variables of brand image, Instagram influencer, and trust are the independent variables and the purchase decision variable is the dependent variable. The research was conducted on generation Z in Batam City using the Cluster-Dispropotional-Random sampling method with a total sample of 149 respondents. The research was conducted using a quantitative approach. The data collection method is done by distributing online questionnaires using Google Form. All data analyzes were performed using the SPSS 25 application. To test the hypothesis, regression test was used. The three factors, which were trust, brand image, and influencer affect Instagram influencer endorsement of purchase decision in generation Z. Research shows that generation Z still considers trust factor, brand image factor, and influencer factor in their purchase decisions even though Instagram influencer have endorsed the product. By finding the results of this study, we hope that this research can be used as knowledge and material for consideration for business owners to manage business strategies, target consumers, and maximize profits</em></em><em></em></p>


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document