ABSTRAK. Monasit merupakan mineral hasil samping pengolahan timah yang mengandung fosfat, logam tanah jarang, dan unsur radioaktif berupa uranium dan torium. Unsur-unsur tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal jika terpisah satu dengan yang lainnya melalui proses pengolahan. Pengolahan monasit meliputi proses dekomposisi, pelarutan parsial, dan pengendapan. Pemisahan unsur logam tanah jarang dari unsur radioaktif dalam monasit dilakukan melalui proses pelarutan parsial, akan tetapi pemisahan tersebut belum optimal sehingga diperlukan proses lebih lanjut untuk meningkatkan perolehan unsur-unsur tersebut. Pada penelitian ini, proses tersebut dilakukan melalui dua metode yaitu pelarutan total dengan asam klorida (HCl) yang bertujuan untuk melarutkan semua unsur dalam endapan dan pengendapan dengan ammonium hidroksida (NH4OH) yang bertujuan untuk memisahkan unsur radioaktif dan unsur logam tanah jarang. Kedua metode tersebut dilakukan pada kondisi optimum proses dengan berbagai variasi pH, suhu, dan waktu. Berdasarkan hasil pengamatan diperoleh bahwa kelarutan optimum masing-masing unsur sebesar 67,6% uranium, 15,3% torium, dan 50,8% LTJ pada kondisi proses pelarutan pH 1, pada suhu 80°C selama 2 jam. Sedangkan pada proses pengendapan diperoleh recovery pengendapan masing-masing unsur sebesar 57% uranium, 75,7% torium, 4,8% logam tanah jarang pada kondisi pH 6. Berdasarkan data tersebut disimpulkan bahwa uranium, torium, dan logam tanah jarang dapat larut pada kondisi proses pelarutan pH 1, suhu 80°C selama 2 jam, dan dapat dipisahkan pada kondisi pH pengendapan 6.ABSTRACT. Monazite is a by-product of tin processing containing phosphate, rare earth elements, and radioactive elements such as uranium and thorium. These elements can be utilized optimally if separated from one another through processing. Monazite processing includes decomposition, partial dissolution, and precipitation processes. The separation of rare earth elements from radioactive elements in monazite is carried out through a partial dissolution process, but the separation is not optimal so that further processes are needed to increase the recovery of these elements. In this study, the process was carried out using two methods, namely total dissolution with hydrochloric acid (HCl) which aims to dissolve all elements in the precipitate and precipitation with ammonium hydroxide (NH4OH) which aims to separate radioactive elements and rare earth elements. Both methods were carried out under optimum process conditions with various variations in pH, temperature, and time. Based on observations, it was found that the optimum solubility of each element was 67.6% uranium, 15.3% thorium and 50.8% LTJ under the dissolving process conditions of pH 1, at 80°C for 2 hours. While in the deposition process, the precipitation recovery of each element is 57% uranium, 75.7% thorium, 4.8% rare earth metals at pH 6 conditions. Based on these data, it can be concluded that uranium, thorium, and rare earth elements can be dissolved at pH 1, at 80°C for 2 hours, and can be separated at pH 6 precipitation conditions.