JURING (Journal for Research in Mathematics Learning)
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

59
(FIVE YEARS 35)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 0)

Published By Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

2621-7422, 2621-7430

2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 257
Author(s):  
An Nisaa Alfafah ◽  
Aniswita Aniswita ◽  
Pipit Firmanti

Kemampuan berpikir kreatif matematika merupakan kemampuan untuk melihat bermacam-macam kemungkinan penyelesaian terhadap suatu masalah. Kemampuan ini terdiri dari tiga indikator, yaitu kefasihan, keluwesan dan kebaruan. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini untuk mengetahui distribusi tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa SMP N 1 Bukit Tinggi dalam memecahkan masalah matematika yang memuat kefasihan, keluwesan, dan kebaruan. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode deskriptif kuantitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik tes dengan instrumen penelitian berupa soal tes uraian/essay. Instrumen soal tes dikembangkan melalui kegiatan perancangan soal tes, uji validitas soal tes, dan uji coba soal tes. Teknik analisis data menggunakan tabulasi data, yang dilanjutkan dengan menentukan kategori tingkat kemampuan berpikir kreatif, menyajikan data, mendeskripsikan dan menarik kesimpulan dari data yang dikumpulkan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa dalam menjawab soal tes kemampuan berpikir kreatif matematika dalam memecahkan masalah matematika terkategori dalam beberapa tingkatan. Terdapat 4 siswa(12,5%) berada pada TKBK 4 (Sangat Kreatif), 25 siswa(78,125%) berada pada TKBK 3 (Kreatif), 2 siswa (6,25%) berada pada TKBK 2 (Cukup Kreatif), dan terdapat 1 siswa (3,125%) berada pada TKBK 1 (Kurang Kreatif).


2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 249
Author(s):  
Fakhriatul Masnia ◽  
Zubaidah Amir

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fakta empiris yang menyatakan bahwa rendahnya kemampuan pemahaman konsep matematis siswa di Sekolah Menengah Pertama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran Scaffolding dengan siswa yang belajar mengikuti pembelajaran langsung, jika ditinjau berdasarkan Self Efficacy siswa, dan ada tidaknya pengaruh interaksi penerapan model pembelajaran dengan Self Efficacy siswa terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 40 Pekanbaru. Pengambilan sampel menggunakan Purposive Sampling berdasarkan pertimbangan guru bahwa kemampuan pemahaman konsep dan Self Efficacy siswa tidak berbeda pada kedua kelas.Pengumpulan data dilakukan menggunakan tes dan angket. Instumen tes yang digunakan yaitu tes kemampuan pemahaman konsep matematis berbentuk uraian, sedangkan instrument angket yaituangket Self Efficacy. Teknik analisis data yaitu uji t dan uji anova dua arah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran Scaffolding dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran langsung, 2) Jika ditinjau dari Self Efficacy siswa, tidak terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis siswa yang belajar dengan model pembelajaran Scaffolding dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran langsung. 3) Tidak terdapat interaksi antara penerapan model pembelajaran dengan Self Efficacy terhadap kemampuan konsep matematis.


2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 199
Author(s):  
Hayatun Nufus ◽  
Cut Wira ◽  
Annisah Kurniati

Penelitian ini bertujuan: 1) untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang belajar dengan model learning cycle 7e dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional, 2) untuk mengetahui perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi, sedang dan rendah, 3) untuk mengetahui apakah terdapat interaksi antara model learning cycle 7e dan kemandirian belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa. Penelitian ini merupakan quasi experiment dan desain yang digunakan adalah the non equivalent post-test only control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMPN 31 Pekanbaru yang terdiri dari 3 kelas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling dengan sampel kelas VII.1 dan VII.2. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, angket, dan obeservasi. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalah soal post-test kemampuan pemecahan masalah matematis, angket kemandirian belajar dan lembar pengamatan aktivitas guru dan siswa. Teknik analisis data menggunakan uji-t dan anova dua arah. Berdasarkan hasil analisis data di dapat kesimpulan bahwa: 1) terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar dengan model learning cycle 7e dengan siswa yang belajar menggunakan pembelajaran konvensional di SMPN 31 Pekanbaru, 2) tidak terdapat perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematis antara siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi, sedang dan rendah  3) tidak terdapat terdapat interaksi antara model learning cycle 7e dan kemandirian belajar siswa terhadap kemampuan pemecahan masalah matematis siswa.


2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 227
Author(s):  
Ade Setiawarni ◽  
Depriwana Rahmi ◽  
Risnawati Risnawati

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya fakta dilapangan yang  menunjukkan masih terdapat siswa di SMP Negeri 1 Kampa yang belum optimal memiliki kemampuan koneksi matematis. Adapun hipotesis penelitian ini adalah untuk menyelidiki ada atau tidaknya terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis siswa antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan  pendekatan RME dengan siswa yang memperoleh pembelajaran tanpa pendekatan RME, mengetahui ada atau tidaknya perbedaan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang memiliki Self Regulated Learning belajar tinggi, sedang, dan rendah dan ada atau tidak terdapat interaksi antara pendekatan RME dan  Self Regulated Learning belajar siswa terhadap kemampuan koneksi matematis siswa. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental dengan desain The Nonequivalent Postest-Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII semester genap SMP Negeri 1 Kampa tahun ajaran 2018/2019. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII.1 dan VIII.2. Teknik analisis data yang digunakan untuk hipotesis pertama adalah Uji-t sedangkan untuk hipotesis kedua dan ketiga menggunakan anova dua arah. Hasil analisis data dengan menggunakan uji t menunjukkan nilai thitung= 3,470 > ttabel=2,006 sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan pendekatan RME dengan siswa yang mengikuti pembelajaran tanpa pendekatan RME. Hasil analisis data dengan menggunakan uji anova dua arah untuk  menunjukkan F(B)hitung=95,1 > F(B)tabel=3,19 sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang memiliki Self Regulated Learning belajar tinggi, sedang, dan rendah. Sedangkan F(A×B)hitung=-47,2 < F(A×B)tabel=3,19 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara pendekatan RME dan  Self Regulated Learning belajar siswa terhadap kemampuan koneksi matematis siswa.


2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 265
Author(s):  
Rahmatal Karima ◽  
Aniswita Aniswita ◽  
Pipit Firmanti

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya kemampuan pemecahan masalah matematika siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil observasi dan cara siswa menyelesaikan soal pemecahan masalah yang diberikan guru. Keterampilan dalam memecahkan masalah matematika yang dimiliki siswa masih sangat kurang. Untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan menerapkan model pembelajaran Search Solve Create and Share. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran Search Solve Create and Share. Adapun jenis penelitian ini yaitu penelitian pra eksperimen dengan rancangan penelitian The Static Group Comparison: Randomized Control- Group Only Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII Putri Pondok Pesantren Modern Diniyyah Pasia dengan  kelas VIII 5 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII 6 sebagai kelas kontrol. Hasil penelitian diperoleh dari 28 siswa terdapat 53,6% siswa termasuk kategori baik sekali, 17,8% siswa kategori baik, 14,3% kategori cukup dan 14,3% kategori kurang. Adapun diperoleh thitung = 3,16 sehingga kemampuan pemecahan masalah matematika siswa dengan menggunakan model pembelajaran Search Solve Create and Share lebih baik dari konvensional.


2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 273
Author(s):  
A. Asmawati ◽  
R. Risnawati ◽  
Ramon Muhandaz

Kemampuan koneksi matematis merupakan kemampuan pembelajaran matematika yang harus dimiliki oleh siswa. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian untuk meningkatkan kemampuan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi pembelajaran metakognitif terhadap kemampuan koneksi matematis berdasarkan kemandirian belajar siswa. Jenis penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimental dengan desain The Nonequivalent Posttest Only Control Group Design. Penelitian ini dilakukan di MTsN 1 Pekanbaru. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VII.7 sebagai kelas eksperimen dan VII.8 sebagai kelas kontrol. Instrumen penelitian ini berupa tes kemampuan koneksi matematis, angket kemandirian belajar dan lembar observasi. Teknik analisis data yang digunakan untuk hipotesis 1 adalah uji-t sedangkan untuk hipotesis 2 dan 3 menggunakan anova dua arah. Hasil analisis data dengan menggunakan uji-t menunjukkan nilai  sehingga disimpulkan terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang belajar menggunakan strategi pembelajaran metakognitif dengan siswa yang belajar tanpa menggunakan strategi pembelajaran metakognitif. Kemampuan koneksi matematis siswa di kelas eksperimen lebih baik dari pada kelas kontrol, dimana nilai rata-rata kelas eksperimen adalah  dan nilai rata-rata kelas kontrol adalah Hasil analisis data menggunakan anova dua arah menunjukkan  sehingga disimpulkan terdapat perbedaan kemampuan koneksi matematis antara siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi, sedang, dan rendah dan menunjukkan  sehingga disimpulkan bahwa tidak terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dengan kemandirian belajar siswa dalam mempengaruhi kemampuan koneksi matematis siswa. Hasil tersebut mengidentifikasi bahwa strategi pembelajaran metakognitif mempengaruhi kemampuan koneksi matematis. Hasil penelitian ini dapat digunakan guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas, khususnya kemampuan koneksi matematis.


2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 211
Author(s):  
Resty Fauziah ◽  
H Hasanuddin ◽  
Zulkifli M Nuh

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model pembelajaran Meaningful Instructional Design (MID) terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis berdasarkan self regulated siswa SMP/MTs. Penelitian ini mengunakan desain faktorial. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 3 Tambang. Sampel dalam penelitian ini adalah kelas VIII-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-4 sebagai kelas kontrol. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster random sampling. Instrumen yang digunakan adalah tes uraian untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep matematis. Teknik analisis data yang digunakan peneliti yaitu uji-t dan anova dua arah. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa (1) Terdapat perbedaan kemampuan pemahaman konsep matematis antara siswa yang diterapkan model pembelajaran MID dengan siswa yang diterapkan pembelajaran konvensional. (2) Terdapat perbedaan pemahaman konsep matematis siswa yang memiliki self regulated pada kelas eksperimen dan siswa yang memiliki self regulated pada kelas kontrol. (3) Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran MID dengan self regulated terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis siswa. Secara umum model  pembelajaran MID erpengaruh terhadap kemampuan pemahaman konsep matematis berdasarkan self regulated siswa SMP Negeri 3 Tambang.


2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 219
Author(s):  
Agustina Anggraini ◽  
Lies Andriani

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan representasi matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model eksploratif dengan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan model eksploratif jika berdasarkan kepercayaan diri siswa SMP N 4 Tambang. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dan desain yang digunakan adalah The Nonequivalent Pretest-Posttest Control Group Design. Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Analisis data yang digunakan peneliti yaitu dengan menggunakan uji anova dua jalan. Berdasarkan hasil analisis data dapat diambil kesimpulan bahwa: 1) Terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis antara siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model eksploratif dengan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan model eksploratif, 2) Terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran dengan model eksploratif dengan siswa yang tidak mengikuti pembelajaran dengan model eksploratif jika berdasarkan kepercayaan diri siswa, 3) Tidak terdapat pengaruh interaksi penerapan model eksploratif dan kepercayaan diri siswa terhadap kemampuan representasi matematis siswa. Dengan demikian, secara umum dapat disimpulkan bahwa penerapan model eksploratif berpengaruh terhadap kemampuan representasi matematis berdasarkan kepercayaan diri siswa Sekolah Menengah Pertama Pekanbaru.


2019 ◽  
Vol 2 (3) ◽  
pp. 191
Author(s):  
Indah Julia Sari ◽  
Arnida Sari

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kemampuan representasi matematis antara siswa yang mengikuti model pembelajaran Think Pair Share dengan siswa yang mengikuti model pembelajaran konvensional berdasarkan kemampuan awal matematika pada siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Pekanbaru. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen dan desain yang digunakan adalah Non-equivalent Posttest-Only Control Group Design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Pekanbaru. Sampel penelitian ini dipilih dengan menggunakan teknik Purposive Sampling, terpilih kelas VIII.1 sebagai kelas eksperimen yang diberikan model pembelajaran Think Pair Share, dan kelas VIII.2 sebagai kelas kontrol yang diberikan model pembelajaran konvensional. Instrumen pengumpulan data yang digunakan adalahtes uraian untuk mengukur kemampuan representasi matematis siswa dan kemampuan awal matematika siswa. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Uji-t dan anova dua arah (two way anova). Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa: 1) Terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis siswa yang mengikuti pembelajaran Think Pair Share dengansiswa yang menggunakan model pembelajaran konvensional; 2) Terdapat perbedaan kemampuan representasi matematis antara siswa dengan  kemampuan awal matematika tinggi, sedang dan rendah, dan 3) Tidak terdapat pengaruh interaksi model pembelajaran dan kemampuan awal matematika terhadap kemampuan representasi matematis siswa.


2019 ◽  
Vol 2 (2) ◽  
pp. 148
Author(s):  
Rena Revita

Penelitian ini merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui nilai kepraktisan perangkat pembelajaran matematika berbasis penemuan terbimbing. Penelitian ini dilakukan di SMP Negeri 1 Ampek Angkek Sumatera Barat pada materi Teorema Pythagoras. Model pengembangan yang digunakan dalam mengembangkan perangkat ini adalah Model Pengembangan Plomp. Nilai akhir  uji kepraktisan pada penelitian ini diperoleh melalui intrumen berupa angket respon guru dan angket respon peserta didik sebagai pengguna pada uji lapangan dan dianalisis dengan teknik analisis data kuantitatif. Hasil penelitian yang diperoleh melalui angket respon guru dihasilkan nilai rata-rata kepraktisan yaitu 85,45% dengan kategori sangat praktis. Sedangkan dari angket respon peserta didik dihasilkan nilai  rata-rata kepraktisan yaitu 87,14% dengan kategori sangat praktis. Setelah melalui beberapa proses dan berdasarkan kategori-kategori tersebut, maka perangkat pembelajaran matematika berbasis penemuan terbimbing yang  dikembangkan memiliki kategori sangat praktis menurut guru dan peserta didik sebagai pengguna


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document