Jurnal Teknologi dan Komunikasi STMIK Subang
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

27
(FIVE YEARS 27)

H-INDEX

1
(FIVE YEARS 1)

Published By STMIK Subang

2723-7249, 2252-4517

2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 22-32
Author(s):  
Anderias Eko Wijaya ◽  
Aldi Riyadi

Tilapia (Oreochromis niloticus) is a type of freshwater fish consumption with elongated and flattened body shape laterally and blackish white color. Tilapia originated from the Nile River and surrounding lakes. Now this fish has spread to countries on five continents with tropical and subtropical climates. Whereas in cold climates, tilapia cannot live well. ideal water temperature in tilapia enlargement ponds ranges between 27.7-29.3 ° C, where fish will grow optimally at water temperatures around 25-32 ° C.for the pH of the tilapia enlargement ponds range between 6, 4-8.5 and turbidity range of 3-19 NTU, because this high turbidity level has an effect on the amount of tilapia mortality. With the system that the researchers created, it was easier to determine a suitable fish pond to maintain as a life of tilapia with the help of the Internet of Things network system and reduce the failure rate in breeding and implementation of Thingspeak as a platform to display the results of data obtained by sensors and calculated with method calculation. This system takes data with temperature sensors, pH and Turbidity, to find water temperature, acidity and alkalinity in water and turbidity of water. Then the data obtained is sent to the ESP8266 module network and sent to the thingspeak platform, the data that appears is inputted into the database to be processed using the SAW method, the results of the SAW method calculation are displayed by the system. Implementation of the SAW (Simple Additive Weighting) Method for Detecting the Feasibility of Iot-Based Fish Ponds (Internet of Things) has been successfully implemented. So that it can rank tilapia ponds based on parameters of temperature, pH, turbidity.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 40-49
Author(s):  
Eka Permana ◽  
Depi Yuniar

Tira Laundry which is located on the street Walahar / Tegal Kelapa Subang is one where the laundry business provides kilogram washing services including washing and dry services, irons, washing clothes, washing pants, washing bed covers, and washing blankets. Based on existing problems, the Tira Laundry service data still uses manually from recording customer data to reports, data collection clothing that has not been taken by customers is still using ledgers, and consumer registration is still done by handwritten in a laundry activity book, so as to searching for customer data and other report data is experiencing difficulties and requires a long process. From this problem, a laundry service information system is created which contains customer data on the laundry tyra that occurs on a daily basis. In conducting this research using the methodology of collecting customer data and compiling conducting interviews about all activities related to customer service business data on tyra laundry having its address at Jalan Walahar / Tegal Kelapa Subang. The result to be achieved is to be able to create a web-based laundry service information system on tyra laundry, so as to increase the effectiveness of the efficiency of the tyra laundry business performance and facilitate the service of laundry data so that it can run quickly and easily.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
Author(s):  
Yuli Murdianingsih ◽  
Lina Aprianti

Shoes are one of the human equipment that must always be worn in conditions, including during the rainy season, and conventional shoe drying still faces several challenges, including relying on the help of sunlight to facilitate drying. Shoes are one of the human equipment that must always be worn in conditions, including during the rainy season. The goal of this research is to create a shoe dryer monitoring system using the Node-ed Platform and the Internet of Things. Light, temperature, and humidity are all monitored in shoes. Arduino Uno, NodeMC ESP8266, Breadboard, Jumper Cables (male-to-male, male-to-female, female-to-female), Arduino USB Cable, 2 Channel Relay, Incandescent Lamp, CPU Fan, Servo Motor, DHT11 Sensor, and LDR Sensor are the components needed to make this system. While the software, specifically Ardu, was used, While the software employed, specifically the Arduino IDE, allows the author to program the NodeMCU ESP8266, Arduino Uno, and other hardware components that will be used in this study. To write programs, you'll need a C program editor and compiler. The major component in the implementation of this research is the Node-red platform. The NodeMCU ESP8266 is used as a tool in this shoe dryer monitoring system, which leverages a wireless network architecture. The shoe dryer monitoring system can perform as intended as a result of this research; this tool can monitor light, temperature, and humidity in shoes in real-time, as well as deliver actions in the form of notifications via social media in the form of Telegram.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 14-21
Author(s):  
Usep Tatang Suryadi ◽  
Dadan Dadan
Keyword(s):  

Penggunaan air untuk berwudhu yang dilakukan minimal 5 kali sehari bagi setiap muslim, sering kali terjadinya pemborosan air karena pemakaian yang berlebih ketika berwudhu. Penghematan dalam penggunaan air bukanlah hal yang dapat di tawar lagi, karena apa yang diperbuat saat ini akan menentukan apa yang terjadi di masa yang akan datang. Dari permasalahan tersebut munculah gagasan untuk membuat suatu aplikasi, Sistem Control dan Monitoring Penggunan Air Wudhu Berbasis IoT Menggunakan Metode K-Means Pada Platform Things Speak, Studi Kasus Pondok Pesantren Darussalam Kasomalang. Metodologi yang digunakan dalam pembuatan aplikasi ini adalah Algoritma K-Means Clustering. Hasil dari penelitian ini dibentuk 3 cluster, dimana cluster 1 masuk ke dalam kategori Rendah, cluster 2 masuk ke dalam kategori sedang, cluster 3 masuk ke dalam kategori tinggi.


2021 ◽  
Vol 14 (1) ◽  
pp. 1-15
Author(s):  
Rian Hermawan ◽  
Gilang Gilang

Tanaman merupakan tumbuhan yang dibudidayakan agar dapat diambil manfaatnya. Budidaya tanaman sendiri pada dasarnya dapat menjadi peluang usaha yang menjanjikan. Mulai dari budidaya tanaman hias, sayur mayur dan lain sebagainya. Tetapi saat ini produksi tanaman hias masih banyak yang belum menghasilkan hasil yang maksimal, dikarenakan masyarakat masih menggunakan teknologi manual dalam sistem pertanian yang digunakan. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah merancang sebuah alat penyiraman tanaman hias otomatis untuk mengatasi masalah dalam penyiraman tanaman hias yang masin dilakukan secara manual dan sebagai bahan pembelajaran. Prototype ini menggunakan Arduino Uno sebagai pengontrol utama, sensor kelembaban tanah digunakan untuk membaca kadar kelembaban tanah dan digunakan sebagai saklar untuk menghidupkan pompa penyiram. Sistem pengambilan ini mengambil data dengan sensor kelembaban tanah, kelembaban udara, dan suhu, untuk mencari kelembaban tanah, kelembaban udara dan suhu pada tanaman. Kemudian data yang diperoleh di kirim ke jaringan modul ESP8266 dan dikirim ke platform thingspeak, data yang tampil di inputkan ke dalam databse untuk diolah menggunakan metode C4.5, hasil perhitungan ke dalam database untuk diolah menggunakan metode C4.5, hasil perhitungan ditampilkan oleh sistem.


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 12-26 ◽  
Author(s):  
Timbo Faritcan Parlaungan S. ◽  
Agus Sudrajat
Keyword(s):  

Sistem Penentuan Tempat Penyimpanan Gudang Beras, Kasomalamg merupakan suatu system yang dapat membantu petugas dalam pemeliharaan Tempat Penyimpanan Beras. Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi ketahanan kualitas beras yaitu, suhu, kelembaban, dan debu. Yang dapat mempengaruhi kualitas beras menjadi cepat berjamur dan berkutu. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui ketahanan tempat penyimpanan beras dengan kualitas suhu, kelembaban, serta kebersihan ruangan dengan nilai yang berbeda. Data yang dihitung Menggunakan menggunakan Mikrokontroller dengan Sensor DHT11 untuk membaca parameter suhu dan parameter kelembaban serta sensor debu yang dapat membaca ketebalan debu dengan berbasis Internet of Things. Kemudian data di olah menggunakan perangkingan dengan Metode Simple Addictive Weight (SAW) untuk mengetahui tempat penyimpanan beras dengan hasil perhitungan tertinggi sebagai tempat penyimpanan beras terbaik.


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 27-36 ◽  
Author(s):  
Ade Supriatna

Rice production and productivity in Subang district must be easily informed by the Department of Agriculture in accordance with advances in information technology and the internet. This study is about data and information that is integrated into a computer-based information system related to the yield of rice crops. The computer-based rice yield report is intended to make it easier to enter data sourced from the corm area online. Then from the user (community) side it will be more practical and easier to get information. And services at the subang agriculture service do not always have to be directly in the office but can be done online. That way the reporting process, fast and structured.Reporting, which was originally still manual, was to recapitulate paper-based transactions and then switch to the application of web-based computer technology and the research method was quantitative.


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 37-48 ◽  
Author(s):  
Anderias Eko Wijaya ◽  
Nur Imam Iskandar

Rabbits are mammals from the family Leporidae (green plant eaters) which can be found in many parts of the earth. Rabbits are very susceptible to temperature changes. Temperature greatly affects the rabbit's body metabolism. The temperature ideal for rabbits is in the range of 60 – 650F or equal to 15.5 - 18.30C temperature is known as "comfort zone" for rabbits. The level of heat stress in rabbits is very high in the tropics thereby reducing rabbit productivity. With a system that researchers can make it easier to determine the suitable place to serve as a rabbit habitat with the Internet of Things system network, and reduce the failure rate in keeping rabbits as well as the implementation of the node-ed as a platform to display the results of the calculation method of the decision. The system is applied using the SAW (Simple Additive Weight) ranking method or commonly called this weighted method by using three parameters including temperature; humidity; light. However, the data must go through a calculation that generates a value of each location then normalize to get a decision by the sum of the multiplication of normalization with weights. Implementation Methods of SAW (Simple Additive weighting) as Decision Support Habitat For Rabbits Recommendation Based IoT (Internet Of Things) has been successfully applied. So that it can rank rabbit habitat locations based on parameters of temperature, humidity, light. However, although the system is built based on IOT but has not publicly accessible or still based on the localhost.


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 1-11 ◽  
Author(s):  
Rian Hermawan ◽  
Nova Silviya

Hamster merupakan hewan pengerat yang memiliki sifat nocktunal yang berarti pada habitat aslinya aktivitas hamster terjadi di malam hari. Merawat hamster tidak semudah dengan apa yang orang lain bayangkan. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, salah satunya untuk pemberi pakan hamster. Alat pemberi pakan hamster yang bisa dikontrol dan dimonitoring dengan jarak jauh melalui jaringan internet yang dapat diakses, membuat hamster bisa makan dengan teratur, agar si pemilik hamster bisa meninggalkannya tanpa rasa cemas. Dengan dibuatnya sistem pemberi pakan hamster berbasis IoT ( Internet of Things) menggunakan metode Naïve Bayes pada platform Node-Red, pemilik hamster dapat mengontrol pemberi pakan hamster secara jarak jauh. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini adalah alat pemberi pakan hamster berbasis IoT dapat digunakan oleh para pemelihara hamster yang sedang bepergian jauh atau pemelihara yang sibuk dan kurang memperhatikan pemberian pakan hamster.


2020 ◽  
Vol 13 (2) ◽  
pp. 49-60
Author(s):  
Usep Tatang Suryadi

Tingkat keasaman, kelembaban dan suhu udara pada tanah berpengaruh besar dalam pertumbuhan tanaman strawberry maka dari itu sangat dibutuhkan sebuah alat untuk mengetahui tingkat keasaman, kelembaban tanah ditambah suhu udara dan sistem klasterisasi tanah pertanian yang cocok untuk tanaman strawberry agar bisa dijadikan rujukan dalam merekomendasikan daerah mana saja yang cocok ditanami strawberry di lahan pertanian para petani di Daerah Subang. Data-data yang diproses oleh sistem didapatkan dari penelitan langsung ke lapangan dan pengambilan sampel tanah ke setiap titik daerah yang sudah ditentukan oleh penulis dengan berbagai pertimbangan mulai dari jenis dataran, suhu dan tingkat kekeringan tanahnya, data yang didapatkan adalah hasil dari sensor yang ditanamkan kedalam mikrokontroler dan disambungkan melalui sebuah jaringan hotspot dari smartphone lalu diproses menggunakan algoritma k-means clustering sehingga bisa diinputkan kedalam database menggunakan platform node-red. Data yang sudah masuk kedalam database bisa langsung diproses/dihitung dengan metode k-means yang sudah penulis tanamkan di dalam sistemnya, dan hasil akhir dari sistem ini kita bisa melihat hasil klasterisasi dari data yang sudah diproses oleh sistem menjadi 3 klaster dan penulis menggunakan 2 buah board mikrokontroler dan 3 sensor, untuk board mikrokontroler penulis memakai Arduino uno dan Node mcu ESP8266, untuk sensor penulis memakai sensor kelembaban tanah (soil moisture) dari China, sensor pH probe/ pH tanah , dan sensor suhu (DHT11) produk lokal dari Indonesia. Sistem yang dibangun menghasilkan klaster area pertanian yang cocok untuk budidaya tanaman strawberry.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document