Mandalika Veterinary Journal
Latest Publications


TOTAL DOCUMENTS

10
(FIVE YEARS 10)

H-INDEX

0
(FIVE YEARS 0)

Published By LPPM IKIP Mataram

2798-8732

2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Difa Suci Latifah ◽  
Kunti Tirtasari ◽  
Candra Dwi Atma ◽  
Alfiana Laili Dwi Agustin

Hati merupakan organ yang berperan untuk sekresi empedu, detoksifikasi atau degradasi zat sisa hormon serta obat atau senyawa asing lainnya. Hati ayam broiler disukai oleh berbagai kalangan karena di dalam hati ayam terdapat zat gizi yang penting diantaranya protein 19,70%, lemak 3,20%, dan air 69,70%. Keamanan bahan pangan mempengaruhi kesadaran masyarakat akan keberadaan pangan asal hewani harus aman dan bebas dari residu antibiotik yang dapat mengganggu kesehatan tubuh. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeteksi adanya residu antibiotik Oksitetrasiklin pada hati ayam broiler di pasar tradisional Kota Mataram. Penelitian ini menggunakan total sampel 10 hati ayam yang diambil secara random dari 24 penjual ayam broiler di pasar tradisional Kebon Roek Kota Mataram dengan menggunakan uji tapis. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa pada hati ayam broiler tidak terdeteksi residu antibiotik Oksitetrasiklin dari pasar tradisional Kebon Roek Kota Mataram.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 29
Author(s):  
Febi Kurnia ◽  
Candra Dwi Atma ◽  
Novarina Sulsia Ista'In Ningtyas ◽  
Maratun Janah

Ayam kampung merupakan salah satu unggas yang memiliki cukup banyak manfaat untuk kehidupan manusia sebagai bahan pangan. Infeksi cacing nematoda memiliki angka kematian yang rendah, namun memiliki efek langsung pada produktivitas dan akan menggangu kesehatan masyarakat. Telah dilakukan penelitian pada Ayam Buras di Desa Bagik Payung Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur dengan tujuan untuk mendeteksi cacing nematoda pada Ayam Kampung. Sampel yang diambil sebanyak 10 feses Ayam Buras dan diperiksa dengan metode natif dan apung dilaboratorium Equine Clinical Skills Center (CSC) Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Pendidikan Mandalika Mataram kemudian diidentifikasi berdasarkan morfologinya. Hasil didapatkan 3 sampel positif terinfeksi cacing golongan nematoda. Hasil deteksi jenis cacing nematoda yang menginfeksi Ayam Buras yaitu jenis Capillaria sp. Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa Ayam Buras di Desa Bagik Payung Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur terinfeksi endoparasit cacing.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 13
Author(s):  
Ahmad Syamlan ◽  
Maratun Janah ◽  
Candra Dwi Atma ◽  
Kunti Tirtasari

Thawing merupakan pencairan kembali semen yang telah dibekukan sebelum dilakukan Inseminasi Buatan (IB), Suhu dan Lama thawing mempunyai pengaruh besar terhadap keadaan spermatozoa khususnya keutuhan spermatozoa sehingga tetap memiliki kemampuan membuahi ovum yang tinggi. Oleh karena itu, untuk mendpatkan kualitas spermatozoa semen beku sapi Bali yang memenuhi kritaria dalam pelaksanaan IB dibutuhkan kombinasi suhu dan lama thawing yang baik. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui suhu dan waktu lama thawing semen beku sapi Bali yang optimal untuk digunakan dalam IB. penelitian dilakukan mulai tanggal 8 Maret 2021 sampai dengan 10 Maret 2021. Materi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semen beku dari sapi Bali dari Balai Inseminasi Buatan Daerah (BBID) Banyumulek. Metode penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental dengan 4 perlakuan yaitu suhu 37ºC dan lama thawing 30 menit, 60 menit, 90 menit dan 120 menit. Tiap perlakuan diuang sebanyak 3 kali. Variabel yang diamati dalam penelitian ini adalah motilitas dan viailitas spermatozoa. Motilitas diamati dengan metode mikroskop sedangkan viabilitas diamati dengan pewarnaan eosin-negrosin. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan ANOVA. Hasil penelitian menunjukkan bahwa suhu dan waktu lama thawing berpengaruh terhadap kualitas spermatozoa semen beku sapi Bali. Pada motilitas spermatozoa dengan suhu  37ºC dengan waktu lama thawing 120 menit sangat kurang optimal untuk digunakan saat IB, Persentase viablitas spermatozoa pada suhu  37ºC dengan waktu lama thawing 30 menit, 60 menit dan 90 menit masih layak digunakan untuk digunakan dalam IB, karena pada suhu dan lama thawing tersebut, menunjukkan hasil 50% keatas.


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 19
Author(s):  
Rista Ranggala Putri ◽  
Candra Dwi Atma ◽  
Alfiana Laili Dwi Agustin ◽  
Novarina Sulsia Ista'In Ningtyas

Tingginya tingkat infeksi cacing nematoda parasit merupakan salah satu permasalahan penting yang dihadapi dalam upaya peningkatan kualitas dan kuantitas sapi bali. Pemberian obat cacing secara terus menerus menyebabkan resistensi dan efek samping yang merugikan. Salah satu alternatif pengobatan dalam mengatasi helminthiasis adalah daun kelor (Moringa oleifera L). Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efektivitas serbuk daun kelor (Moringa oleifera L) sebagai anthelmintik terhadap infeksi parasit nematoda gastrointestinal pada sapi bali. Jenis penelitian adalah community trial dengan menggunakan 18 ekor sapi bali dengan kriteria jantan, umur 2-3 tahun, mempunyai nilai 500 EPG (Egg Per Gram of Faeces) dan dikelompokkan menjadi 3 group, kelompok pertama tanpa pemberian anthelmintik, kelompok kedua pemberian albendazole 10 mg/kg berat badan dan kelompok ketiga pemberian serbuk daun kelor 300 mg/kg berat badan. Pemeriksaan sampel menggunakan metode Mc Master. Nilai EPG sebelum dan sesudah perlakuan ketiga kelompok dianalisis dengan uji ANOVA. Nilai FECRT dari feses sapi bali ditentukan 10 hari setelah pemberian anthelmintik. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan yang nyata (p<0.05) pada kelompok perlakuan dan kontrol negatif. Nilai (FECRT) albendazole dan serbuk daun kelor adalah 88.37% dan 87.20% yang menunjukkan albendazole dan serbuk daun kelor dapat digunakan untuk mengatasi helminthiasis karena mampu menurunkun  nilai EPG (Egg Per Gram of Faeces) parasit nematoda gastrointestinal sapi bali tetapi belum mencapai standar efektivitas (≥ 95%).


2021 ◽  
Vol 1 (2) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Sulfan Ardiyansyah ◽  
Candra Dwi Atma ◽  
Alfiana Laili Dwi Agustin ◽  
Kunti Tirtasari
Keyword(s):  

Susu kuda liar Sumbawa merupakan salah satu susu murni hasil perahan kuda yang diternak di pulau Sumbawa, Karna susu mengandung nilai gizi berkualitas tinggi. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kualitas susu kuda liar secara organoleptik dan tingkat keasaman pada susu kuda liar di Desa Penyaring Kecamatan Moyo Utara. Sampel yang diambil sebanyak 5 dari 10 populasi, kemudian dilakukan uji Laboratorium  Equine Clinical Skill Center Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Pendidikan Mandalika untuk diperiksa. Pemeriksaan sampel susu dilakukan dengan metode uji warna, uji bau, uji rasa, uji keasaman, dan uji kekentalan. Hasil penelitian menunjukkan kualitas susu kuda liar sumbawa yang meliputi, warna, bau, rasa dan tingkat kekentalan menujukkan semuanya normal serta uji tingkat keasaman (pH) menunjukkan pH 6 yang berarti masih normal


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 7
Author(s):  
Kristian Wolagole ◽  
Kholik Kholik ◽  
Supriadi Supriadi ◽  
Dina Oktaviana

Trematode worms have been found in various types of frogs which cause disease in frogs or toads can be a reservoir for these worms. Lombok Island has many rice fields which are habitat for frogs. Frogs that live in this environment allow direct contact with various types of Trematodes. The purpose of this study was to determine the type and distribution of Trematoda worms found in the digestive tract of frogs in the rice fields of East Lombok Regency. A cross-sectional survey study using purposive sampling methods on frogs in three rice fields in East Lombok Regency was carried out in February 2020. Worms were collected from the digestive tract of frogs and fixed with 70% warm alcohol, cleaned with alcohol, and examined under a microscope. A total of 64 frog samples were taken in three rice fields, East Lombok Regency. A sample examination was carried out  at the Equin Clinical Center Skill laboratory Faculty of Veterinary Medicine of Mandalika University of Education. The results showed that Mesocoelium spp was distributed among frogs in three rice fields in East Lombok Regency, with a prevalence of 45% in Pringgabaya Village, 50% in Suele Village, and 53.57% in Tanjung Teros Village.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 11
Author(s):  
Eko Susanto ◽  
Canda Dwi Atma ◽  
Alfiana Laili Dwi Agustin ◽  
Novarina Sulsia Ista'In Ningytas

Skabiosis merupakan penyakit kulit menular yang sering dijumpai pada hewan dan cenderung sulit disembuhkan. Penyakit ini disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei atau Notoedres cati pada kucing. Skabiosis menyerang kucing pada semua tingkat usia. Kucing yang terinfeksi menimbulkan, alopecia,dermatitis, anemia, gangguan hipersensitivitas, dan ketidaknyaman bagi kucing. Selain itu dapat menular kepada manusia (zoonosis) penelitian dengan metode deskriptif ini bertujuan untuk mengetahui besar prevalensi skabiosis pada pasien kucing di Klinik Scotty Pet Care Mataram, jumlah sampel yang digunakan adalah 14 ekor kucing yang dipilih secara purposive sampling. Peneguhan diagnosa skabiosis dilakukan dengan 2 tahap : pemeriksaan terhadap gejala klinis dan pemeriksaan laboratoris. Pemeriksaan laboratoris hanya dilakukan pada sampel yang dengan gejala klinis skabiosis. Pemeriksaan sampel dilakukan menggunakan teknik scraping. Teknik scraping dilakukan dengan cara kerokan kulit diambil di area sekitar lesi kemudian diletakan pada object glass dan ditetesi KOH 10% kemudian ditutupi dengan cover glass dan diperiksa dibawah mikroskop dengan pembesaran 400x. Hasil penelitian menunjukan positif 8 dari 14 sampel dengan prevalensi skabiosis pada pasien kucing di klinik scotty pet care mataram adalah 57%.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 23
Author(s):  
Iwan Husni Pratama ◽  
Supriadi Supriadi ◽  
Maratun Janah ◽  
Alfiana Laili Dwi Agustin
Keyword(s):  

 Cacing nematoda adalah salah satu kelompok cacing yang berdistribusi luas pada kuda cidomo. Dampak infeksi cacing nematoda pada kuda diantaranya dapat menyebabkan anemia, nafsu makan menurun, kuda mengalami penurunan berat badan secara derastis, serta akan terlihat kusam dan rambut rontok. Berbagai jenis cacing nematoda pada kuda juga dapat bersifat zoonosis. Tujuan penelitian ini Untuk mempelajari ada tidaknya telur cacing nematoda pada Feses kuda cidomo di pasar Kecematan Empang.  Sebanyak 16 sampel telah dikoleksi dari kuda cidomo Dengan metode acak. Seluruh sampel kemudian dibawa kelaboratorium kemudian di periksa menggunakan metode natif dan pengapungan. Hasil pemeriksaan sampel menunjukkan ada 10 sampel positif mengandung telur cacing Nematoda. Berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap telur yang ditemukan cacing nematoda yang ditemukan adalah: Strongylus spp. Trichostrongylus spp, Oesophagostomum spp, Cyathostoma spp.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 17
Author(s):  
Fahrisa Amalia Wardani
Keyword(s):  

Ikan nila merupakan bahan pangan berprotein tinggi, murah, dan mudah dicerna oleh tubuh.Permasalahan yang banyak dialami oleh pembudidaya ikan nila adalah munculnya serangan penyakit.Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeteksi adanya Trichodinia sp pada ikan nila yang dibudidayakan di Kecamatan Sayang-sayang Kota Mataram.ini menggunakan rancangan desktiptif. Pengambilan sampel penelitian dilakukan menggunakan random sampling dari dua petak kolam.Sampel dari penelitian ini yaitu 6 sampel ikan nila, yang diambil secara acak dari pembudidaya di Pade Maju Kecamatan Sayang–sayang Kota Mataram.Hasil pemeriksaan menunjukkan 4 sampel terinfeksi Trichodina sp. Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah parasit yang menginfeksi ikan nila (O. niloticus) yang ada di Kecamata Sayang–sayang Kota Mataram adalah Trichodina sp.


2021 ◽  
Vol 1 (1) ◽  
pp. 1
Author(s):  
Ariandoko Ariandoko ◽  
Kholik Kholik ◽  
Candra Dwi Atma ◽  
Novarina Sulsia Ista'In Ningytas

Bali cattle is one of the cattle that are more in demand by the community, especially the people ofSumbawa Besar. Healthy cows that are in a state or physiological body functioning normally, which meansthat cattle avoid various diseases, especially Helminthiasis. The purpose of this study was to determine theprevalence and degree of gastrointestinal helminthiasis infection in Balinese cattle (Bos sondaicus) in MutuPeople's Farms in Sepayung village, Plampang sub-district, Sumbawa Besar district, NTB. This research is adescriptive study with Based on Rates or calculation of the prevalence rate and degree of GastrointestinalHelminthiasis infection in bali cattle feces at Mutu People's Farm in Sepayung Village, Plampang District,Sumbawa Besar Regency, West Nusa Tenggara. This research was conducted in February 2020 in theLaboratory of the Faculty of Veterinary Medicine, West Nusa Tenggara University, examined using the McMaster method and counted the number of worm eggs per gram of feces. Based on the results of laboratorytests conducted on 37 bali cattle feces samples, found 6 samples infected with Trichostrongylus sp. and 2samples were infected with Ostertagia sp. The results of examinations that have been done, the prevalencefound in this study is Trychostrongylus 16.21% while in Ostertagia it is 5.40% with the degree of infection inTrichostrongylus moderate infections and in mild infections Ostertagia. Based on the results of laboratorytests conducted on 37 bali cattle feces samples, found 6 samples infected with Trichostrongylus sp. and 2samples were infected with Ostertagia sp. The results of examinations that have been done, the prevalencefound in this study is Trychostrongylus 16.21% while in Ostertagia it is 5.40% with the degree of infection inTrichostrongylus moderate infections and in mild infections Ostertagia. Based on the results of laboratorytests conducted on 37 bali cattle feces samples, found 6 samples infected with Trichostrongylus sp. and 2samples were infected with Ostertagia sp. The results of examinations that have been done, the prevalencefound in this study is Trychostrongylus 16.21% while in Ostertagia it is 5.40% with the degree of infection inTrichostrongylus moderate infections and in mild infections Ostertagia.


Sign in / Sign up

Export Citation Format

Share Document