ABSTRACK The main task of midwife support was to decrease Maternal Mortality Rate (MMR) and Infant Mortality Rate (IMR) by midwifery services. The profession of midwife not only as midwifery services but also as a manager, researcher, and educator in society. Profession as a midwife need good physical and mental health. Therefore, all midwifery professionals were have to optimum performances. This research aim were to describe mental work loads and work fatigue of midwife in Puskesmas Jetis Yogyakarta. This research was decriptive with cross sectional approach. The sample used total sampling with 15 midwifes who worked in Puskesmas Jetis Yogyakarta. The instruments for collect the data used by interview, observation, and filling NASA-TLX with IFRC questionnaires. The results showed that physic workload category amount to 46% (Physical Demand = 14%, Temporal Demand = 22%, Own Performance = 10%), and mental workload category amount to 54% (Mental Demand = 18%, Frustation = 15%, Effort = 21%), also average fatigue of midwife on the medium level as 60 %. The conclusion of this research showed that mental workload of midwife gave more effect than physic workload. Keywords: work load, midwife, work fatigue ABSTRAK Tugas utama profesi bidan adalah mendukung penurunkan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) melalui pelayanan kebidanan yang berkualitas. Tugas bidan tidak hanya sebagai pelaksana pelayanan kebidanan, namun juga mempunyai peran sebagai pengelola, peneliti, dan pendidik di masyarakat. Profesi sebagai bidan merupakan pekerja yang membutuhkan kesehatan fisik dan mental yang baik. Oleh sebab itu profesi bidan dituntut memiliki performa yang optimal. Pada penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan beban kerja mental dan kelelahan kerja pada bidan di Puskesmas Jetis Yogyakarta. Jenis penelitian secara deskriptif dengan pendekatan waktu cross sectional. Sampel dalam penelitian ini menggunakan total sampling sebanyak 15 Bidan yang bekerja di Puskesmas Jetis Yogyakarta. Instrumen yang digunakan untuk pengambilan data menggunakan kuisioner beban kerja NASA –TLX, kuisioner IFRC, wawancara, dan observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi NASA-TLX kategori Beban Kerja Fisik sebesar 46% (Physical Demand = 14%, Temporal Demand = 22%, Own Performance = 10%), dan kategori Beban Kerja Mental sebesar 54% (Mental Demand = 18%, Frustation = 15%, Effort = 21%), serta rata – rata tingkat kelelahan kerja sedang sebesar 60%. Kesimpulan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa beban kerja mental pada bidan dirasakan lebih besar daripada beban kerja fisik. Kata Kunci : beban kerja, bidan, kelelahan kerja